Terkait perihal Caleg diduga “MESUM”, Begini klarifikasi anak korban

0
900

Foto: Wahyu / Saksi kunci kejadian dikantor Golkar Mukomuko. Kamis (07/09)

Penulis: Bambang S /  Editor: Ct80
Media…Pemilu Raya

BENGKULU/Mukomuko -Swaraproletar.id- Beberapa hari belakangan ini disejumlah media Lokal memuat berita yang menghebohkan terkait kejadian dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oleh oknum Calon legislatif (Caleg) dari salah satu partai besar di kabupaten Mukomuko.

Tak ayal kabar ini sempat menjadi viral, bukan hanya di Media Massa melaikan juga diberbagai halaman media sosial publik, Tak dipungkiri hal ini terjadi sebab, mengingat kejadian ini adalah merupakan kejadian yang sarat akan moment dan kepentingan politik pada saat ini, karena melibatkan Oknum caleg dan partai pengusung yang bersangkutan.

Dalam kesimpangsiuran informasi mengenai fakta yang sebenarnya terjadi, Media ini mencoba menelusuri lebih jauh kesaksian Wahyu anak kandung dari wanita yang diduga menjadi korban dari tindakan asusila sang caleg tersebut, dan sekaligus wahyu ini juga adalah saksi kunci  dalam peristiwa ini.

Beginilah klarifikasinya.“Kejadiannya tidaklah seperti yang diisyukan dan dikabarkan sebagaimana yang sedang viral dimedia masa dan dimedia sosial beberapa hari ini.

Kesaksian ini saya sampaikan, setelah saya dan ibuk saya mencoba meluruskan fakta yang sebenarnya terjadi usai kejadian tersebut, karena saya berada dilokasi, sesaat setelah ibuk saya berada terlebih dahulu disana.

Sayalah saksi satu-satunya saat kejadian itu. Kejadian ini terjadi pada 30 Agustus  2023 yang lalu sekira pukul 11.00 siang, tempatnya di kantor salah satu partai di Kota Mukomuko,

Keterangan ibuk saya, dia datang kekantor itu karena dipanggil by untuk membahas mengenai pembayaran listrik dan kebersihan lingkungan kantor tersebut, yang seharusnya bergantian antara pihak ibuk saya dengan Partai itu membayarnya,

Ketika ibuk saya sampai disana by sudah terlebih dahulu berada diruang belakang, dan mereka mulai membahas masalah listrik dan sampah itu, karena ada masalah dalam urusan pembayarannya terjadilah adu mulut keduanya, yang berakhir pada penarikan jilbab ibuk saya oleh by ini,

Saat kejadian by menarik jilbab ibuk saya ini, diwaktu yang sama, saya yang awalnya berniat ingin memanggil ibuk saya karena ada orang yang mau belanja, karena ibuk saya punya warung yang ditinggalnya saat menemui by tersebut, melihat kejadian itu, saya berasumsi kalau saat itu by sedang melakukan sesuatu yang buruk terhadap ibuk saya,

Lanjut Wahyu, Saat itulah terjadi pertengkaran antara saya dan by, dan berakhir ketika ada orang lain yang datang untuk melerai pertengakaran antara saya dan by tersebut. Setelah dirumah ibuk saya menceritakan perihal sebenarnya apa yang terjadi antara dia dan by.

Penasaran esok harinya saya kerumah by untuk meminta klarifikasinya, dan by menceritakan kronologis kejadian tersebut sama sepanjang apa yang disampaikan oleh ibuk saya, kalau kejadian tersebut hanyalah kesalahpahaman saya dalam menilai apa sebenarnya yang terjadi saat itu.

Dengan demikian saya selaku mewakili keluarga saya, saya minta maaf atas keselahpahaman ini, sehingga telah membuat gaduh dan menjadi isyu ditengah Masyarakat, dan saya berharap masalah ini tidak lagi dibesar-besarkan, dan mengait-ngaitkan soal pencalekan by dan membawa nama-nama Partai dalam persoalan pribadi say aini,” Tutup wahyu.

By Redaksi: KP-BO-Swaraproletar.Id-@merahmerdeka
Artikulli paraprakMelawan Diskriminasi, Mengukir Masa Depan Jurnalis Kompeten
Artikulli tjetërSatuan Narkoba Polres Mukomuko amankan dua pelaku, Diduga miliki Narkotika Golongan satu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini